foto waktu masih dismanda bandar lampung
Jumat, 28 Maret 2014
Ilmu Kesehatan Olahraga
Ilmu
Kesehatan Olahraga
PENDAHULUAN
·
Latar
belakang masalah
Olahraga
menyehatkan! Inilah ungkapan masyarakat. Masyarakat meyakini benar manfaat
olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana olahraga dapat menyehatkan dan berapa
berat orang harus melakukan olahraga untuk menjadi lebih sehat? Inilah masalah
yang perlu diperjelas bagaimana tata-hubungan antara olahraga dengan kesehatan,
bagaimana cara melakukan olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga
harus dilakukan agar orang menjadi lebih sehat. Perlu diketahui bahwa pada awal
abad 21 usia harapan hidup diperkirakan mencapai 70 tahun. Hal ini akan
meningkatkan jumlah orang usia lanjut, yang diperkirakan pada tahun 2005 ini
mencapai jumlah 19 juta orang atau 8,5% dari penduduk (Dep.Sosial RI.,1996: 1
dan 6). Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, kondisi ini perlu diantisipasi
agar para usia lanjut ini tetap sehat, sejahtera dan mandiri, sehingga tidak
menjadi beban berat bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Mengapa perlu
Olahraga?
Gerak adalah
ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak dan apa guna hidup bila tak mampu
bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan
gerak adalah meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu : Bergeraklah untuk lebih
hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup.
Olahraga
adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak
(yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang
berarti meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, gerak (Olahraga)
merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai
alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat
ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan
bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila
orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya
menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya
berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi
kesehatannya.
Olahraga
merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkem-bangan fungsional
jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi
fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun
kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul khususnya
pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada yang tidak
aktif mengikutinya (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson: Children in
Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis
meyakini benar bahwa hal demikian juga berlaku bagi para lansia yang aktif
dalam olahraga.
Olahraga Kesehatan
Olahraga
Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara dan/ atau untuk meningkatkan derajat
Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan saja sehat dikala diam (Sehat statis)
tetapi juga sehat serta mempunyai kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap
aktivitas dalam peri kehidupannya sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat
rutin, maupun untuk keperluan rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat.
Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga : mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat ! Malas berolahraga : mengundang penyakit. Tidak berolahraga : menelantarkan diri!
Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga : mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat ! Malas berolahraga : mengundang penyakit. Tidak berolahraga : menelantarkan diri!
Kesibukan,
keasyikan dan kehausan dalam kehidupan “Duniawi”, sering menyebabkan orang
menjadi kurang gerak, disertai stress yang dapat mengundang berbagai penyakit
non-infeksi (penyakit bukan oleh karena infeksi), di antaranya yang terpenting
adalah penyakit jantung-pembuluh darah (penyakit jantung, tekanan darah tinggi
dan stroke). Hal ini banyak dijumpai pada kelompok usia madya, tua dan lanjut,
khususnya yang tidak melakukan Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup
sehat. Olahraga adalah kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan
Allah menganiaya manusia, tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri ! Bila
olahraga sudah menjadi kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak
dapat melakukan Olahraga, misalnya karena hujan.
B. Konsep
Kesehatan Olahraga
adalah:
Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), adekuat,
massaal, mudah, murah, meriah dan fisiologis (bermanfaat dan aman)! Massaal :
Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress, ajang komunikasi sosial! Jadi
Olahraga Kesehatan membuat manusia menjadi sehat Jasmani, Rohani dan Sosial
yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO! Adekuat artinya cukup, yaitu
cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa henti) dan cukup dalam intensitas. Dalam
hal olahraganya berbentuk berjalan, maka intensitas berjalannya hendaknya
seperti orang yang berjalan tergesa-gesa, tetapi tentu sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Menurut Cooper (1994), intensitas Olahraga Kesehatan yang cukup
yaitu apabila denyut nadi latihan mencapai 65-80% DNM sesuai umur (Denyut Nadi
Maximal sesuai umur = 220-umur dalam tahun).
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan.
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan.
Sehat adalah
nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan kemampuan!
Karena itu syukurilah nikmat sehat karunia Allah ini dengan memelihara serta
meningkatkan derajat sehat dinamis Anda melalui gerak, khususnya melalui
Olahraga Kesehatan!
Olahraga
kesehatan dapat dilaksanakan secara massaal misalnya : jalan cepat atau lari
lambat (jogging), senam aerobik, senam pernafasan dan olahraga-olahraga massaal
lain yang sejenis. Senam aerobik sangat baik oleh karena dapat menjangkau
seluruh sendi dan otot-otot tubuh, di samping juga merangsang otak untuk
berpikir, karena Peserta harus memperhatikan dan segera menirukan gerak
instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga gerakan-gerakannya tidak dapat
dihafalkan! Bila Peserta sudah hafal, maka rangsangan terhadap proses berpikir
menjadi berkurang.
Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu melakukan Olahraga Kesehatan dengan baik secara bersama-sama.
Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu melakukan Olahraga Kesehatan dengan baik secara bersama-sama.
BAB II
OLAHRAGA
Jenis Olahraga
a. Manfaat Olahraga
Meningkatkan kerja dan
fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai dengan :
·
Aerobik
adalah : Olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen
masih dapat dipenuhi tubuh. Misalnya : Jogging, senam, renang, bersepeda.
·
Anaerabik
adalah : Olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh
tubuh. Misalnya : Angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, bulu tangkis.
·
Denyut
nadi istirahat menurun.
·
Isi
sekuncup bertambah.
·
Kapasitas
bertambah.
·
Penumpukan
asam laktat berkurang.
·
Meningkatkan
pembuluh darah kolateral.
·
Meningkatkan
HDL Kolesterol.
·
Mengurangi
aterosklerosis.
Meningkatkan kekuatan
otot dan kepadatan tulang yang ditandai pada :
·
Pada
anak : mengoptimalkan pertumbuhan.
·
Pada
orang dewasa : memperkuat masa tulang,menurunkan nyeri sendi kronis pada
pinggang, punggung dan lutut.
Meningkatkan kelenturan (fleksibilitas)
pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera.
Meningkatkan metabolisme
tubuh untuk mencegah kegemukan dan mempertahankan berat badan ideal.
Mengurangi resiko
terjadinya berbagai penyakit seperti :
·
Tekanan
darah tinggi : mengurangi tekanan sistolik dan diastolik.
·
Penyakit
jantung koroner : menambah HDL-kolesterol dan mengurangi lemak tubuh.
·
Kencing
manis : menambah sensitifitas insulin.
·
Infeksi
: meningkatkan sistem imunitas.
Meningkatkan sistem
hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap jaringan tubuh.
Meningkatkan aktivitas
sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui peningkatan pengaturan
kekebalan tubuh.
Penelitian Kavanagh,
latihan aerobik 3 kali seminggu selama 12 minggu.
·
Meningkatkan
pembuluh darah kolateral.
·
Meningkatkan
HDL kolesterol.
·
Mengurangi
aterosklerosis.
C.
Persiapan Sebelum Olahraga
·
Pilih
olahraga yang digemari, aman, mudah, dan murah.
·
Sebaiknya
sebelum melakukan olahraga dilakukan pemeriksaan pendahuluan untuk menentukan
dosis yang aman dan jenis olahraga yang cocok (tes pembebanan/stress test)
terutama bila :
·
Ada
keluhan seperti sering pusing, sesak nafas, nyeri dada.
·
Berpenyakit
seperti penyakit jantung koroner, asma, kencingmanis, hipertensi, dll.
·
Berusia
diatas 30 tahun.
·
Sebaiknya
gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai dan nyaman.
·
Jangan
lakukan olahraga setelah makan kenyang, sebaiknya tunggu sampai 2 jam.
·
Minum
minuman yang sejuk dan sedikit manis (manis jambu).
D.
Olahraga Yang Baik Dan Benar
·
Olahraga
dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut.
·
Dapat
dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan lingkungan yang mana dan nyaman,
bebas polusi, tidak menimbulkan cedera. Misalnya : dirumah, tempat kerja, dan
dilapangan.
·
Olahraga
hendaknya dilakukan secara bervariasi, berganti-ganit jenisnya supaya tidak
monoton.
·
Dilakukan
secara bertahap dimulai dari pemanasan 5 – 10 menit, diikuti dengan latihan
inti minimal 20 menit dan diakhiri dengan pendinginan selama 5 – 10 menit.
·
Frekuensi
latihan dilakukan secara teratur 3 – 5 kali per minggu.
·
Intensitas
latihan :
·
Untuk
meningkatkan daya tahan tubuh harus mencapai 70% – 85% denyut nadi maksimal
(DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan : DNM = 220 –
UMUR
·
Untuk
membakar lemak dengan intensitas yang lebih ringan yaitu 60 – 70 % DNM.
Contoh :
Orang dengan usia 40 tahun akan mempunyai:
DNM = 220 – 40 = 180.
Untuk membakar lemak orang tersebut harus berolahraga dengan denyut nadi mencapai :
60% x 180 = 108 s/d 70% x 180 = 126.
Orang dengan usia 40 tahun akan mempunyai:
DNM = 220 – 40 = 180.
Untuk membakar lemak orang tersebut harus berolahraga dengan denyut nadi mencapai :
60% x 180 = 108 s/d 70% x 180 = 126.
·
Waktu.
Mulai semampunya, ditambah secara perlahan-lahan. Untuk meningkatkan daya tahan
tubuh (endurence) perlu waktu antara 1/2 – 1 jam, untuk membakar lemak perlu
waktu lebih lama (lebih dari satu jam).
·
Yang
Perlu Diperhatikan Setelah Berolahraga
·
Yang
Tidak Dianjurkan Berolahraga
·
Jangan
langsung makan kenyang setelah berolahraga, makanlah makanan lunak/cairan
seperti bubur kacang hijau.
·
Minumlah
secukupnya bila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi.
·
Gantilah
pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah.
·
Bila
sedang demam.
·
Untuk
olahraga jalan bila terdapat varises pada kaki dan pada, nyeri pada sendi
terutama pada lutut.
·
Penyakit-penyakit
:
·
Tekanan
darah tinggi tidak terkontrol.
·
Kencing
manis tidak terkontrol.
·
Kelainan
katup jantung.
BAB III
KEBUGARAN JASMANI
A. Komponen Kebugaran
Jasmani
Kebugaran
jasmani sangat penting dalam menunjang aktifitas kehidupan sehari-hari, akan
tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai dengan
tugas/profesi masing-masing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen-komponen
yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health
Related Physical Fitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan
(Skill Related Physical Fitness). Dalam buku panduan ini hanya dijelaskan
komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan.
1.
Komposisi tubuh
·
Adalah
persentase (%) lemak dari berat badan total dan Indeks Massa Tubuh (IMT).
·
Lemak
cepat meningkat setelah berumur 30 tahun dan cenderung menurun setelah berumur
60 tahun.
·
Memberi
bentuk tubuh.
·
Pengukuran
: Skinfold callipers, IMT, IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan Dalam M2)
·
Obesitas
pada anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta
input berlebihan.
·
Obesitas
pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta output
yang kurang.
2.
Kelenturan/fleksibilitas tubuh
·
Adalah
luas bidang gerak yang maksimal pada persendian, tanpa dipengaruhi oleh suatu
paksaan atau tekanan.
·
Dipengaruhi
oleh: Jenis sendi; Struktur tulang; Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan
ligamen.
·
Wanita
(terutama ibu hamil) lebih lentur dari laki-laki.
·
Anak-anak
lebih besar dari orang dewasa.
·
Puncak
kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas.
·
Penting
pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot.
·
Dapat
mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah
mengalami cedera).
·
Pengukuran:
Duduk tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.
3. Kekuatan Otot
·
Adalah
kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakankemampuan untuk membangkitkan
tegangan terhadap suatutahanan.
·
Laki-laki
kira-kira 25% lebih besar dari wanita (Testoteronmerupakan anabolik steroid).
·
Diukur
dengan dinamometer.
4. Daya tahan jantung
paru
·
Kemampuan
jantung, paru dan pembuluh darah untukberfungsi secara optimal pada waktu kerja
dalam mengambilO2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya keseluruh tubuh
terutama jaringan aktif sehingga dapatdigunakan untuk proses metabolisme tubuh.
·
Kemampuan
otot-otot besar untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu lama secara
terus menerus.
·
Merupakan
komponen kebugaran jasmani terpenting.
·
Pengukuran
: test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,Ergocycles test.
5. Daya tahan otot
·
Merupakan
kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secaraberulang-ulang atau untuk
berkontraksi terus menerus dalamsuatu waktu tertentu.
·
Mengatasi
kelelahan.
·
Pengukuran
: Push up test, Sit up test.
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kebugaran Jasmani
·
Umur. Kebugaran jasmani anak-anak meningkat
sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan
kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun,
tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.
·
Jenis
Kelamin. Sampai
pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak
perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunayi nilai
yang jauh lebih besar.
·
Genetik. Berpengaruh terhadap kapasitas
jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel darah dan serat otot.
·
Makanan. Daya tahan yang tinggi bila
mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70 %). Diet tinggi protein terutama untuk
memperbesar otot dan untuk olah raga yang memerlukan kekuatan otot yang besar.
·
Rokok. Kadar CO yang terhisap akan
mengurangi nilai VO2 maks, yang berpengaruh terhadap daya tahan, selain itu
menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang ada, dapat memperbesar
pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan.
PERHATIAN!
Jika ada seseorang dengan
gangguan jantung, hipertensi, nyeri dada, pusing, kehilangan kesadaran, masalah
tulang dan sendi, asma, sesak napas atau hamil sebaiknya berkonsultasi ke
dokter sebelum berolah raga.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yang sangat
perlu difahami adalah bahwa olahraga berat dapat menjadi pemicu terjadinya
episode klinis yang dapat berwujud sebagai serangan jantung atau stroke yang
mematikan, namun hal itu hanya mungkin terjadi pada orang-orang yang telah
mengalami penyempitan pembuluh darah yang telah mencapai stadium kritis. Yang
juga sangat perlu pula difahami adalah bahwa apakah seseorang telah masuk pada
olahraga berat atau belum, bersifat sangat individual, dan hal demikian umumnya
terjadi pada cabang-cabang olahraga permainan misalnya tennis dan bulutangkis,
karena pada cabang-cabang olahraga demikian sangat mungkin terjadi pembangkitan
emosi (emotional arousal) yang tidak terkendali yaitu apabila seseorang ingin
memenangkan permainan itu, apa lagi bila disertai taruhan walaupun hanya
taruhan semangkok bakso ! Oleh karena itu Olahrga Kesehatan merupakan bentuk
olahraga yang paling aman bagi pembinaan kesehatan.
Buku panduan
ini sebagai acuan petugas kesehatan dalam memberikan informasi mengenai
pelaksanaan kegiatan aktifitas fisik dan atau olahraga yang baik dan benar
sehingga bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan derajat kebugaran.
Untuk melengkapi
pengetahuan yang diperlukan, diharapkan petugas kesehatan dapat
membaca/mempelajari buku-buku lain mengenai kesehatan olahraga.
Walaupun inaktivitas
(ketiadaan gerak/olahraga) hanya merupakan faktor risiko minor bagi kejadian
penyakit kardio-vaskular, tetapi meniadakan faktor ini dengan melakukan
aktivitas fisik (olahraga kesehatan) menghasilikan manfaat yang sangat besar
karena olahraga kesehatan:
·
Merupakan
upaya pencegahan dan rehabilitasi yang sangat fisiologis, mudah, murah, meriah
dan massaal;
·
Dapat
memperkecil pengaruh faktor-faktor risiko lain termasuk dua faktor risiko
utamanya (kecuali merokok), dibandingkan dengan bila orang itu tidak melakukan
olahraga kesehatan (Or-Kes),
·
Dapat
menjangkau aspek rokhani dan aspek sosial untuk menuju derajat sehat yang lebih
tinggi sesuai batasan sehat WHO.
Olahraga
Kesehatan sebagai sarana pencegahan dan rehabilitasi perlu difahami secara
mendalam oleh karena manfaat dan keamanannya berhubungan erat dengan intensitas
pelaksanaan.
Sehat dan Kesehatan.
·
Sehat
merupakan nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan dasar
bagi segala kemampuan, karena itu perlu selalu disyukuri.
·
Memelihara
dan meningkatkan kesehatan hakekatnya adalah mensyukuri nikmat sehat karunia
Allah : cara terpenting, termurah dan fungsional (fisiologis) adalah Olahraga
Kesehatan.
·
Acuan
Sehat adalah Sehat Paripurna dari Organisasi Kesehatan Dunia yaitu Sejahtera
Jasmani, Rohani dan Sosial, bukan hanya bebas dari penyakit, cacat ataupun
kelemahan.
Olahraga – Gerak :
·
Gerak
adalah ciri kehidupan.
·
Memelihara
gerak adalah mempertahankan hidup.
·
Meningkatkan
kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup.
·
Olahraga
adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara dan
meningkatkan kemampuan gerak, yang berarti meningkatkan kualitas hidup.
·
Olahraga
merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial menuju
sejahtera paripurna.
·
Hanya
orang yang mau bergerak-berolahraga yang akan mendapatkan manfaat dari
Olahraga.
Olahraga Kesehatan :
·
Intensitasnya
sedang, setingkat di atas intensitas aktivitas fisik untuk menjalani kehidupan
sehari-hari, harus dilakukan dengan santai dan tanpa beban-beban emosional.
·
Tujuan:
Meningkatkan derajat kesehatan dinamis yaitu sehat dengan kemampuan gerak yang
dapat memenuhi kebutuhan gerak kehidupan sehari-hari (kemandirian dalam peri
kehidupan bio-psiko-sosiologik), bukan untuk tujuan prestasi.
·
Bersifat
padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti), efisien,
adekuat, mudah, murah, meriah, massaal, fisiologis (bermanfaat & aman).
·
Massaal
: – Ajang silaturahim ( Sejahtera Rohani dan Sosial
– Ajang pencerahan stress ( Sejahtera Rohani
– Ajang komunikasi sosial ( Sejahtera Sosial
Ketiga hal diatas merupakan pendukung untuk menuju Sehatnya WHO yaitu Sejahtera Paripurna.
– Ajang pencerahan stress ( Sejahtera Rohani
– Ajang komunikasi sosial ( Sejahtera Sosial
Ketiga hal diatas merupakan pendukung untuk menuju Sehatnya WHO yaitu Sejahtera Paripurna.
Kondisi Pemahaman
Olahraga saat ini.
·
Waktu
: Olahraga masih banyak diartikan sebagai kegiatan yang memerlukan banyak
waktu, sehingga orang-orang yang sangat sibuk akan menganggap kegiatan olahraga
sebagai membuang-buang waktu.
·
Olahraga
masih banyak diartikan sebagai olahraga kecabangan dan dikaitkan dengan sarana
dan prasarana yang mahal, sehingga menyebabkan pelaksanaannya mengalami banyak
hambatan.
·
Olahraga
Kesehatan : masih banyak yang belum memahami arti, manfaat dan tata-laksananya,
sehingga masih lebih banyak orang yang memilih olahraga permainan kecabangan
yang dampak risikon.
Langganan:
Postingan (Atom)
Humas
-
BENTUK TES KEBUGARAN JASMANI Kesegaran Jasmani adalah kondisi jasmani yang bersangkutan dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungs...
-
PENJASKES: Narkoba & HIV/AIDS Narkoba Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba&quo...